Friday, February 11, 2011

Chinese New Year!

aaah saia kangen blog.. ihihihi..
sudah lama ga nulis karena ngga tau apa yang mau ditulis..

tanggal 3 Februari kemaren orang-orang tionghoa baru aja ngerayain taun baru Cina alias Imlek.
Sekilas tentang taun baru Cina/Imlek.

Tahun Baru Imlek
merupakan perayaan terpenting orang Tionghoa. Perayaan tahun baru imlek dimulai di hari pertama bulan pertama (Chinese: 正月; pinyin: zhēng yuè) di penaggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh 十五冥 元宵节 di tanggal kelima belas (pada saat bulan purnama). Malam tahun baru imlek dikenal sebagai Chúxī yang berarti "malam pergantian tahun". Di Tiongkok, adat dan tradisi wilayah yang berkaitan dengan perayaan Tahun Baru Cina sangat beragam. Namun, kesemuanya banyak berbagi tema umum seperti perjamuan makan malam pada malam Tahun Baru, serta penyulutan kembang api.

Dirayakan di daerah dengan populasi suku Tionghoa, Tahun Baru Imlek dianggap sebagai hari libur besar untuk orang Tionghoa dan memiliki pengaruh pada perayaan tahun baru di tetangga geografis Tiongkok, serta budaya yang dengannya orang Tionghoa berinteraksi meluas. Ini termasuk Korea, Mongolia, Nepal, Bhutan, Vietnam, dan Jepang (sebelum 1873). Di Daratan Tiongkok, Hongkong, Macau, Taiwan, Singapura, Malaysia, Indonesisa, Filipina, Thailand dan negara-negara lain atau daerah dengan populasi Han Cina yang signifikan, Tahun Baru Cina juga dirayakan, dan pada berbagai derajat, telah menjadi bagian dari budaya tradisional dari negara-negara tersebut.

Orang-orang Tionghoa juga mengenal 12 Shio dengan berbagai elemennya.

hewan Cabang Bumi
Tanggal
Tikus
19 Februari 1996 7 Februari 2008
Sapi
chǒu 7 Februari 1997 26 Januari 2009
Macan
yín 28 Januari 1998 14 Februari 2010
Kelinci
mǎo 16 Februari 1999 3 Februari 2011
Naga
chén 5 Februari 2000 23 Januari 2012
Ular
24 Januari 2001 10 Februari 2013
Kuda
12 Februari 2002 31 Januari 2014
Kambing
wèi 1 Februari 2003 19 Februari 2015
Monyet
shēn 22 Januari 2004 8 Februari 2016
Ayam
yǒu 9 Februari 2005 28 Januari 2017
Anjing
29 Januari 2006 16 Februari 2018
Babi
hài 18 Februari 2007 5 Februari 2019



















Banyak kebiasaan unik yang biasa dilakukan saat perayaan imlek seperti menggantung lentera merah, membunyikan petasan dan menyembunyikan sapu. Disamping itu, masyarakat Tionghoa juga akan mulai menempel gambar Dewa Penjaga Pintu. Hal ini dikarenakan adanya mitos seputar Imlek, menurut legenda, dahulu kala, Nian () adalah seekor raksasa pemakan manusia dari pegunungan (atau dalam ragam hikayat lain, dari bawah laut), yang muncul di akhir musim dingin untuk memakan hasil panen, ternak dan bahkan penduduk desa. Untuk melindungi diri merka, para penduduk menaruh makanan di depan pintu mereka pada awal tahun. DIpercaya bahwa melakukan hal itu Nian akan memakan makanan yang telah mereka siapkan dan tidak akan menyerang orang atau mencuri ternak dan hasil Panen. Pada suatu waktu, penduduk melihat bahwa Nian lari ketakutan setelah bertemu dengan seorang anak kecil yang mengenakan pakaian berwarna merah. Penduduk kemudian percaya bahwa Nian takut akan warna merah, sehingga setiap kali tahun baru akan datang, para penduduk akan menggantungkan lentera dan gulungan kerta merah di jendela dan pintu. Mereka juga menggunakan kembang api untuk menakuti Nian. Adat-adat pengurisan Nian ini kemudian berkempang menjadi perayaan Tahun Baru. Guò nián , yang berarti "menyambut tahun baru", secara harafiah berarti "mengusir Nian".
Sejak saat itu, Nian tidak pernah datang kembali ke desa. Nian pada akhirnya ditangkap oleh 鸿钧老祖 atau 鸿钧天尊
Honjun Laozu, seorang Pendeta Tao dan Nian kemudian menjadi kendaraan Honjun Laozu.

Di Indonesia, selama1965-1998, perayaan tahun baru Imlek dilarang dirayakan di depan umum. Dengan Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967, rezim Orde baru di bawah pemerintahan Presiden Soeharto, melarang segala hal yang berbau Tionghoa, di antaranya Imlek.
Masyarakat keturunan Tionghoa di Indonesia kembali mendapatkan kebebasan merayakan tahun baru Imlek pada tahun 2000 ketika Presiden Abdurrahman Wahid mencabut Inpres Nomor 14/1967. Kemudian Presiden Abdurrahman Wahid menindaklanjutinya dengan mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 19/2001 tertanggal 9 April 2001 yang meresmikan Imlek sebagai hari libur yang fakultatif (hanya berlaku bagi mereka yang merayakannya). Baru pada tahun 2002 (12 Februari 2002), Imlek resmi dinyatakan sebagai salah satu hari libur nasional oleh Presiden Megawati Sukarno Putri.

Pada perayaan Imlek, biasanya yang paling ditunggu-tunggu adalah angpao. Angpao adalah bingkisan merah yang biasanya berisi sejumlah uang. Jumlah uang yang ada dalam sebuah amplop angpau bervariasi. Untuk perhelatan yang bersifat suka cita biasanya besarnya dalam angka genap, angka ganjil untuk kematian. Oleh karena angka 4 terasosiasi dengan ketidak beruntungan - pelafalan angka 4 bisa berarti "mati" - maka jumlah uang dalam amplop angpau tidak berisi 4. Walaupun demikian, angka 8 terasosiasi untuk keberuntungan - pelafalan angka 8 berarti "kekayaan". Makanya jumlah uang dalam amplop angpau seringkali merupakan kelipatan 8.

sekian.. dan
Gong Xi Fa cai!
Wan Shi Ru yi!
Xin Nian kuai Le!
angpao na lai? XD


sumber : wikipedia